Kamis, April 09, 2009

Pesta Demokrasi di Dlodpangkung

Hari ini adalah pesta demokrasi bagi rakyat Indonesia. Secara serentak seluruh Warga Negara Indonesia yang sudah punya kartu suara berbondong-bondong ke TPS masing-masing. Hal serupa terjadi pula di Pulau Bali. Aku yang bertempat tinggal di Desa Sukawati mendapat bagian nyontreng di TPS 19, tepatnya di Banjar Dlodpangkung Sukawati Gianyar Bali.

Ketika aku sampai di TPS, sudah puluhan Krama Banjar Dlodpangkung yang mayoritas memakai pakaian adat madya, berkumpul dan mengantre giliran menyontreng caleg pilihan hati nurani mereka. Aku juga harus mengantre, tapi dasar kuli foto yang tak bisa menyianyiakan momen demokrasi di banjarku. Satu persatu aku jepret mulai dari proses pendaftaran sampai selesai menyontreng dan memasukkan empat kartu suara.

Jumlah pemilih di Br Dlodpangkung sebanyak 350 orang. Dari 5 bilik yg tersedia ternyata kurang memadai jumlahnya. Sehingga diputuskan untuk dibuatkan satu lagi bilik sederhana dari kardus bekas.


Dari hasil pengamatanku, rata-rata para pemilih menghabiskan waktu antara 5 sampai 10 menit untuk penyontrengan empat lembar surat suara tersebut. Lamanya proses tersebut diakibatkan kebingungan memilih caleg karena saking banyaknya dan kesulitan melipat keempat surat suara. Oleh karena itu, pelipatan surat suara pun dibantu oleh panitia Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS), dimana untuk TPS19 jumlahnya 7 orang, yang diketuai oleh Kelian Br. Dlodpangkung sendiri, I Ketut Sudiarta. Pada tps 19 ini juga disaksikan oleh 8 orang saksi yang membantu mengawasi kelancaran pesta demokrasi di Br. Dlodpangkung ini.

Bagi Krama Banjar yang sudah selesai menyontreng ada yang tetap antusias menyaksikan proses pemilu ini,tapi ada juga yang bersantai-santai d warung mini yang berada di depan Balai banjar Dlodpangkung sambil ngobrol politik ala wong cilik.

Pendaftaran penyontrengan di TPS 19 berakhir pukul 12, tapi proses penyontregan baru berakhir pukul 13.30 karena ada yang sudah mendaftar tapi ditinggal pulang oleh pemilih. Total pemilih yang hadir adalah 301 orang dan yang tidak hadir sebanyak 49 orang.

Waktu sudah menunjukkan pukul 17.00 perhitungan baru selesai dilakukan untuk anggota DPRD Kabupaten Gianyar dan Provinsi Bali. Di Br. Dlodpangkung terdapat satu caleg dari PPRN, I Pande Wayan Suanda dan perolehan suaranya tertinggi di Br Dlodpangkung, yaitu 73 suara. Sedangkan untuk anggota DPRD Provinsi Bali yang mendominasi di TPS 19 ini adalah Caleg dr PDIP AA Gde Agung Bharata, SH, yaitu sebanyak 36 suara.

Hari sudah beranjak malam,petugas KPPS tetap semangat menghitung suara yang tersisa. Akhirnya pukul 20.30 surat suara selesai dihitung dan ditanda tangani oleh semua petugas kpps dan saksi. Untuk calon anggota DPD yang unggul di Dlodpangkung adalah I Wayan Sudarmaja, SH, MH dengan 63 suara dan untuk calon anggota DPR yang dapat suara terbanyak adalah Gde Sumarjaya Linggih, SE, dari Partai Golkar dengan perolehan suara sebanyak 39 suara.

Suara tidak sah di TPS 19 kebanyakan karena kekosongan surat suara, alias tidak dicontreng. Tp ada juga dikarenakan kesalahan mencontreng dan ada juga surat suara yang digambar mungkin karena tidak bisa baca tulis dan hobinya memang menggambar.

Semoga hasil pemilu 2009 yang sungguh rumit ini bisa menghasilkan wakil rakyat yang memang memperjuangkan kepentingan masyarakat umum. khususnya untuk wakil rakyat dari Krama Bali sendiri yang terpilih nanti diharapkan dengan sangat untuk menjadikan Ajeg Bali sebagai dasar pemikirannya. Artinya, dengan semangat mempertahankan tanah Bali dari oknum-oknum berduit dan serakah yang berusaha menguasai Bali yg indah ini. Jadi, jangan sampai Bali menjadi Jakarta yang kedua dimana Krama Bali sendiri menjadi terasing di tanah leluhurnya karena sudah habis dijual.

Kami mempercayakan Pulau Bali yang cuma 0,29% dari luas negara Indonesia ini kepada wakil rakyat, agar Bali tetap Bersih Aman Lestari Indah atau Beautiful Adventurous Legendary Inspiring.

Link STAD DLP's Blog.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar